Januari 2015
Pembahasan Alinea
1.Pengertian alinea:
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Macam-macam alinea:
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
o Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan
cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak
dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan
paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam
karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf
naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan
kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh
sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu,
perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah
pada tempatnya.
o Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan
kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan
wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan
kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya
dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009 – 20010.”
o Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri
dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16.
pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai
kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
o Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang
terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red
untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas
ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang
dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan
proses mencuci”.
o Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa
Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta.
Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana
Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra
yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan
terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit
Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A.
Teeuw”.
Syarat pembentukan alinea:
1) Kesatuan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat
dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah.
Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah
yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih
dari satu ide atau masalah.
2) Kepaduan paragraf
Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal
istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika
aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara
repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat
dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai syarat paragraf.
Macam dan cara menempatkan alinea:
1) Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1. menghantar pokok pembicaraan
2. menarik minat pembaca
3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan
paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah
karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik
untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. kutipan, peribahasa, anekdot
2. pentingnya pokok pembicaraan
3. pendapat atau pernyataan seseorang
4. uraian tentang pengalaman pribadi
5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. sebuah pertanyaan.
2) Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam
karangan dapat difungsikan untuk:
1.mengemukakan inti persoalan
2. memberikan ilustrasi
3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4. meringkas paragraf sebelumnya
5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.
3)Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh
karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud
penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk
mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya
2.Metode pengembangan pembentukan alinea:
1) Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk
menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan
definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep
dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat
dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah
yang kita definisikan di dalam teks definisi itu
2) Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea
menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan
atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan
atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali
peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses
kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses
peristiwa sejarah.
3) Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan.
Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci
tentu harus disusun berbentuk paragraf.
4) Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah
kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya
harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah
karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya
argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.
5) Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk
mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula,
belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling
disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus
relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak
dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam
media massa.
6) Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang
memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain,
cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi
sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi
juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada
inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu
dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk
diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.
3.penentuan ide pokok dari sebuah artikel
“ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat
mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada
posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai
kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
Ide pokok dari artikel diatas adalah:
Pemain berpengalaman lebih unggul.
Tugas Softskill Bahasa Indonesia // Mahendra Satyatama // 3KB04 // 24112384
1) Bahasa
adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu
baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak
bebas tetapi terikat kepada kaidah-kaidah tertentu
Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol
bunyiyang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di
masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan
suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyrakat tentunya
memiliki bahasa.
saya sangat setuju dengan “ bahasa dapat mempengaruhi perilaku
manusia”,yang dikarenakan bahasa keluar bukan dari mulut melainkan dari
hati.karena yang keluar dari mulut adalah perkataan,sedangkan bahasa
harus terlebih dahulu di olah dari pikiran dan hati dan barulah
dikeluarkan dari mulut yang biasa kita sebut dengan perkataan.sebagai
contoh,orang yang sedang terburu-buru pastilah tidak fokus.dan tidak
fokus ini di pengaruhi oleh pikiran (nalar) dan keadaan hati yang tidak
searah,dan oleh karena itu,orang yang ber-prilaku sedang tidak
fokus/terburu-buru pastilah akan menggunakan bahasa yang kurang
jelas,ter bata-bata dsb.sedangkan orang yang emosional,pastilah akan
menggunakan kata-kata yang kasar,yang di karenakan pikiran dan hati dari
orang tersebut tidak dapat meng-kontrol lagi atau lepas kendali.
2) Laras
bahasa (bahasa Inggris: register) adalah ragam bahasa yang digunakan
untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali
laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di
antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara
para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang
paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras
bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu (1) beku (frozen), (2) resmi
(formal), (3) konsultatif (consultative), (4) santai (casual), dan (5)
akrab (intimate).
Contoh ragam dan laras dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti,saat
kita sedang berbicara dengan teman sekelas.sudah pasti laras bahasa yang
kita gunakan adalah laras santai,dan berbeda dengan saat kita sedang
berbicara dengan teman-teman tetapi dalam konteks forum sudah pasti kita
akan menggunakan laras resmi(formal).lalu ada lagi laras yang jangan
kita anggap sepele atau kita samakan dengan laras resmi,yaitu laras
beku.laras beku ini harus benar-benar khusuk dan tidak boleh melanggar
kaidah atau pakemnya masing-masing,contohnya laras beku ini akan dipakai
di acara ke agamaan saat pembacaan kitab,pembacaan putusan di
persidangan dsb.