Kata dan Pilihan Kata
UCAPAN DAN EJAAN BAHASA INDONESIA
Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.Para
penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh
oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu
dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat
jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit
dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa
Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah
kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan
bahasa Indonesianya.
Ejaan
Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa
Indonesia produktif tulis. Dalam tulis-menulis orang tidak hanya
dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang
tepat, melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat-surat pribadi dan kalimat catatan
harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan
ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian, kaidah ejaan
harus betul-betul ditaati.
KATA DAN PILIHAN KATA
Pengertian
Kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti tersendiri, yaitu kata
adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa. kata juga mengandung arti, sederetan huruf yang diapit dua
spasi dan mempunyai arti.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata untuk menyatakan sesuatu. Diksi atau
pilihan kata pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu
untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Diksi atau pilihan
kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.Pilihan kata atau
Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak
kita ungkapkan. Diksi atau Plilihan kata mencakup pengertian kata –
kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan
– ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu
situasi.
Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk
dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu
afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi
(penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam
kalimat.
Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek,
predikat, objek, dan keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di
dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi serta makna yang
ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan
tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata
terbagi menjadi berikut ini.
1. Kata kerja (verba)
2. Kata sifat (adjektiva)
3. Kata keterangan (adverbia)
4. Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
5. Kelompok kata tugas ialah :
Kata Sandang (artikel)
Kata Depan (preposisi)
Kata Hubung (konjungsi)
Partikel
Kata Seru (interjeksi)
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan
atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja
pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Contoh : - Saya menulis surat.
S P O
- Adik membeli balon.
S P O
2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan
watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi
sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Contoh: lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
3. Kata Keterangan (Adverbia)
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
4. Kelompok Kata Tugas
Kata tugas terdiri atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda.
Macam-macam artikel:
a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.
c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar
kehormatan), Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra
lama)
b. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata
benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata
depan(frasa preposisional).
Macam-macam preposisi:
a). Preposisi dasar, misalnya: di , ke, dari, akan, antara, kecuali,
bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan,
dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas:
(a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.
(b). gabungan preposisi + preposisi + non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari tengah-tengah kerumunan.
(c). gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya
dari rumah kejalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.
(d).Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang, seputar.
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Macam-macam konjungsi:
Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
Konjungsi pilihan, misalnya: atau
Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
Konjungsi perluasan, misalnya: yang
Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
d. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.
Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).
Macam-macam partikel:
a). kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
b). kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!
c). deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.
d). lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!
e). dong, misalnya: Bagi dong kuenya.
f). kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.
g). pun, misalnya: Membaca pun ia tak bisa.
h). toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.
FRASA
Frasa adalah bagian kalimat yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang
hanya menduduki satu fungsi atau jabatan di dalam kalimat.Di dalam
kalimat terdapat subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K),
dan pelengkap (pel).
Contoh :
- Dokter membaca buku.
S P O
- Dokter muda sedang membaca buku cerita.
S P O
- Dokter muda ganteng sedang asyik membaca buku cerita komik.
S P O
Frasa dibedakan atas:
1. Frasa nominal: frasa yang unsur pusatnya kata benda.
Contoh : - kamar anak
- buku gambar
2. Frasa verbal: frasa yang unsur pusatnya kata kerja.
Contoh : - sedang tidur
- telah belajar
3. Frasa adjektival: frasa yang unsur pusatnya kata sifat.
Contoh: - cukup pintar
- agak lambat
4. Frasa adverbial: frasa yang unsur pusatnya kata keterangan.
Contoh: - pagi sekali
- sangat tekun
5. Frasa preposisional (kata depan): frasa yang terdiri dari unsur kata depan dan kata
benda.
Contoh: - di kota
- dari kantor
sumber :
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kata.html
http://dedysuardi.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://romiantony.blogspot.com/2011/10/pengertian-diksi-atau-pilihan-kata-gaya.html
Posting Lebih Baru Posting Lama